Buku ini merupakan hasil Seminar Nasional Filsafat Pendidikan Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh majlis pendidikan dasar dan menengah pimpinan pusat Muhammadiyah tanggal 25 maret 2000 di Jakarta. ![]() ![]() Al-Kindi is the first Muslim philosopher to construct Islamic philosophi cal thoughts in a systematic and clear way. Philosophical thoughts of Al-Kindi are reflection of doctrines that he received from classic Greece sources and the legacy of Neo-Platonic thoughts combined with Islamic faith. Al-Kindi opens the room of dialogue to combine philosophical doctrines and religion. Knowledge about God, according to Al-Kindi, is early philosophy or the first philosophy; philosophy that states al-Haqq as telos that will end the overall works of philosophy. Al-Kindi divides intellige nce based on sever al stages as follows: active intelligence (intelligence that guarantees the ability of human beings to understand rational matters that needs external stimuli), actual intelligence (potential intelligence that escaped potential boundary when soul started to understand rational and abstract matters), and physical intelligence (intelligence that seriously comprehend rational matters and seeks to transform potential matter into actual thing). Al-Kindi merupaka n filosof muslim pertama yang menyusu n pemikira n Filsafat Islam dengan sistem atika yang jelas. Pemikir an filsafat Al-Kindi merupaka n refleksi doktrin-doktrin yang diperolehnya dari sumber-sumber Yunani klasik dan warisan Neo Platonis yang dipadukan dengan keyakinan agama Islam. Al-Kindi membuka ruang pembicaraan sebagai upaya pemaduan antara doktrin filsafat dan agama. Soal uas pas kelas 8 ips semester 1 kurtilas 2017. Pengetahuan tentang Tuhan oleh Al-Kindi disebut sebagai filsafat awal atau filsafat pertama; filsafat yang mewacanakan al-haqq sebagai telos yang akan mengakhiri keseluruha n kerja filsafat. Al-Kindi membagi akal berdasarkan tiap tahapan sebagai berikut; akal yang selalu aktif (merupakan inti semua akal dan semua objek pengetahuan), akal potensial (akal yang menjamin kesiapan manusia untuk memahami hal-hal yang mungkin rasional dan membutuhkan rangsangan dari luar), akal aktual (akal potensial yang telah keluar dari batas potensial ketika jiwa mulai memahami hal-hal yang rasional dan abstrak) dan akal lahir (akal yang telah serius dalam memahami hal-hal yang rasio nal dan menguba h sesuatu y ang potensi al menjadi aktu al). Salah satu faktor yang memungkinkan filsafat Yunani dikaji oleh orang- orang Islam adalah karena adanya karya-karya terjemahan filsafat yang disalin secara bebas kedalam bahasa Arab baik langsung dari bahasa Yunani maupun dari teks asli versi Siriac (Nasution, 1973: 11). Gerakan penerjemahan ini berlangsung dari tahun 750 sampai tahun 1000 masehi (Nasir, 1996). Oleh karena itu, lewat penerjemahan-penerjemahan ini para pemikir muslim mengenal pemikiran- pemikiran filosof Yunani sepert i Plato, Aristoteles, dan ajaran-ajaran Neo platonis (Nasution, 1973) untuk kemudian mereka kemb angkan dan perkaya dengan pendekatan Islam, sehingga lahirlah disiplin baru dalam dunia pemikiran Islam yang dikenal dengan sebutan Filsafat Islam (. Watch online and download Wonderful Nightmare drama in high quality. Various formats from 240p to 720p HD (or even 1080p). HTML5 available for mobile devices. [Just out on DVD] Korean Movie 'Wonderful Nightmare' 2016/03/22, Source Korean movie ' Wonderful Nightmare ' is available to order on DVD with English subtitles from YESASIA. Asianwiki wonderful nightmare. Download film Korea Wonderful Nightmare (2015) subtitle Indonesia. Download video kualitas BluRay 360p 480p dan 720p gambar lebih jernih dan tajam. Download film Korea Wonderful Nightmare (2015) subtitle Indonesia. Download video kualitas BluRay 360p 480p dan 720p gambar lebih jernih dan tajam. Skip to content. ) dengan beberapa tokohnya seperti a l-Kindi (796-873 M), al-Fara bi (870-950 M), Ibn Sina (980-1037 M), al-Ghazali (1059-1111 M), Ibn Rusyd (1126-1198 M) dan lain-lai n (Nasir, 1996). Para tokoh-tokoh itu memiliki reputasi dan pengaruh yang diakui tidak hanya di dunia Islam abad pertengahan bahkan juga mewarnai fiosof-filosof Barat modern. Sedemikian besarnya pengaruh filosof-filosof muslim ini hingga W. Montgomery Watt mengambil kesimpulan bahwa tanpa keberadaan mereka, ilmu pengetahuan dan filsafat orang-orang Eropa tidak akan bisa berkembang sepert i ketika dulu nenek moyang mereka mengembangkannya untuk pertama kalinya (Nasir, 1996).
0 Comments
Leave a Reply. |